perkaya wawasan dan kreativitas anda

Sabtu, 22 Januari 2011

Scientists Discover Genes Cause Migraine


Millions of migraine sufferers have a new hope after scientists discovered the gene penyabab this disease. These findings have found that headaches can be passed from parents to children. Researchers from the Medical Research Council Functional Genomics Unit at the University of Oxford discovered the gene called TRESK. When this gene mutates, it can more easily trigger the pain centers of the brain and cause severe headaches, the researchers reported in the journal Nature Genetics on Monday (27 / 9).

About one in four women and one of the twelve men experience migraine. Generally, people with migraine are those who consume alcohol, foods such as chocolate, red wine and caffeine and stress. World Health Organization says migraine as a leading cause of disability worldwide and nerve disorders that frequently occur in Europe. Zameel Dr. Cader said: "We already know why people suffer from migraine and how migraine is transmitted from parent to child."

Previous studies have identified the parts of human DNA is the trigger migraine, but have not found a gene that directly causes migraine. In one of the six cases, the symptoms of migraine include eye dizzy, and difficulty in seeing the focus to something. Migraine sufferers also experience pain in the head, are sensitive to light and sound, often nausea and a strong desire to lie down in a dark room. severe attacks can last for days.

The cause of migraines remains a mystery, although some studies have linked with hormonal changes. Some researchers argue that the decrease in air pressure reduces the amount of oxygen in the blood. Lower oxygen levels can cause blood vessels in the brain dilate, triggering pain constantly. Other researchers have speculated that the decrease in air pressure affect the fluid that protects the brain inside the skull, this causes increased pressure on brain tissue. (Dailymail / Job)

Berapa banyak anda berkedip dalam sehari


Setiap hari Anda berkedip sebanyak kira-kira 15.000 kali. Tanpa Anda sadari, setelah membaca tulisan ini, Anda telah berkedip beberapa kali. Kemungkinan besar Anda tidak pernah menyadarinya dan Anda terus-menerus melakukannya.

Mengapa mata Anda berkedip begitu sering dalam sehari? Tujuannya untuk melindungi kedua bola mata Anda. Dalam prosesnya, Anda mungkin juga telah memberi petunjuk-petunjuk tanpa Anda sengaja mengenai cara kerja otak Anda.

Kedipan rutin tujuannya agar air mata membasahi permukaan mata yang mengering. Dengan satu atau dua kali berkedip per menit seharusnya sudah cukup untuk melakukan pekerjaan mencuci dan memoles mata.

Berkedip juga menggambarkan emosi dan perasaan Anda. Sebagai contoh, perasaan cemas membuat Anda berkedip lebih banyak. Jika Anda panik, maka tanpa Anda sadari, mata Anda akan berkedip lebih banyak dibanding situasi normal. Menarik bukan mengenai kedipan mata Anda yang memiliki banyak manfaat.

Biografi Bruce Lee


Tahun 1940 adalah tahun naga, pada tahun itu di suatu rumah sakit di San Fransisco lahirlah Lee Hsiao Lung. Dokter yang menangani kelahiran bayi itu, memberinya nama Inggris, Bruce. Demikianlah sang legenda terlahir.

Saat berusia 6 tahun Bruce kecil sudah berakting untuk pertama kalinya dalam film berjudul “A Beginning Of A Boy”. Hal ini tidak mengherankan karena ayahnya Lee Hoi Chun adalah seorang aktor film.


Bruce adalah anak yang rapuh bahkan ia termasuk anak yang susah makan. Sehingga ketika dia terlibat perkelahian ala jalanan ia mengalami kekalahan. Waktu itu ia berumur 14 tahun. Setelah berdiskusi dengan ibunya, ia memutuskan belajar seni bela diri.

Jenis ilmu bela diri yang ia pelajari adalah Wing Chun, ia berguru dengan Sifu Yip Man. Ia juga berguru dengan master kungfu Siu Hon Sung. Biasanya dibutuhkan tiga minggu untuk menguasai 30 jurus Siu Hon Sung, Bruce Lee hanya memerlukan tiga malam saja. Disamping itu Bruce Lee juga mendapat ketrampilan anggar dari ayahnya. Ada satu hal unik, Bruce Lee tidak hanya mahir beladiri. Ternyata ia pintar menari cha-cha bahkan pada tahun 1958 ia berhasil meraih trophy Hongkong Cha-Cha Championship.

Seiring dengan berjalannya waktu, Bruce lee ingin sekali menguji keahlian kungfunya dalam perkelahian yang sesungguhnya. Maka ia pun terlibat dalam perkelahian jalanan. Polisi memberi peringatan kepada ibunya jika Bruce tidak menghentikan ulahnya maka ia akan ditahan. Lalu ayahnya membuat keputusan untuk mengirim Bruce ke Amerika agar menjadi orang yang lebih bertanggung jawab.Dengan berbekal 100 US$ berangkatlah ia ke tanah kelahirannya San Fransisco dengan kapal laut. Dalam perjalanan Bruce masih sempat mencari uang dengan memberi kursus tari cha-cha.

Di San Fransisco, Bruce dititipkan kepada teman ayahnya, Ruby Chow, pemilik sebuah restoran. Bruce pun ikut bekerja di restoran tersebut. Setelah menyelesaikan SMA, Bruce masih giat membina fisiknya. Baginya tidak cukup sekedar menjadi ahli seni bela diri yang baik, ia harus menjadi yang terbaik.

Bruce pun kemudian memutuskan untuk melanjutkan kuliah di Seattle dan mengambil jurusan filsafat. Di universitas tersebut ia bersua dengan sesama teman dari Asia bernama Taki Kimura Kimura pernah mengalami serangkaian serangan rasialis. Didasari belas kasihan, Bruce memotivasi Kimura untuk meningkatkan harga dirinya dengan cara melatih dia seni beladiri. Inilah cikal bakal sekolah seni beladiri kungfu dan tidak lama kemudian sekolah itu pun berdiri. Sekolah ini terbuka untuk umum atau bagi siapa saja yang berminat. Berbeda sekali dengan di Hong Kong. Di Hong Kong, kung fu adalah ilmu rahasia yang tidak boleh sembarangan diajarkan kepada orang. Hanya orang terhormat saja yang boleh mempelajari kung fu.

Tahun 1961 ia berjumpa dengan seorang gadis bernama Linda Emery. Mereka jatuh cinta, menikah, lalu lahirlah Brandon disusul Shannon dua tahun kemudian.

Tahun 1964, dalam suatu turnamen karate, Bruce mendemonstrasikan jurus pukulan satu inchi yang legendaris. Seorang producer acara televisi sangat terkesan dengan penampilan Bruce yang penuh intensitas dan konsentrasi. Lalu ia melakukan pendekatan pada pihak Bruce Lee. Setelah melalui screening test, akhirnya Bruce mendapat peran sebagai kato dalam film Green Hornet. Kato hanyalah peran pembantu dalam film itu, namun popularitasnya mengalahkan peran utamanya, terlebih di Hong Kong

Van Williams, bintang utama Green Hornet, menceritakan tentang banyaknya stunt-man terluka karena gerakan Bruce, akibatnya sukar mencari stunt-man yang bersedia bekerja dengan Bruce. Bruce juga memiliki gerakan yang teramat cepat untuk ditangkap oleh kamera sehingga Bruce terpaksa memperlambat pergerakannya.

Setelah proyek “Green Hornet” usai Bruce membuka sekolah kung fu lagi yang baru bernama “Lee Jun Fan, Gung Fu Institute”. Di tempat inilah Bruce Lee belajar menggunakan senjata nunchaku. Para pesohor pun belajar kung fu di tempat ini seperti Kareem Abdul-Jabbar, James Coburn, dan Steve McQueen. Popularitas Bruce pun meningkat dan ini menaikkan nilai seorang Bruce Lee, untuk satu sesi latihan selama satu jam harga yang ditetapkan 300US$.

Di sekolah yang baru itu pula lah Bruce menciptakan teknik Jeet Kune Do, teknik memotong serangan. Bruce berpendapat memotong serangan lebih baik dan lebih cepat dari pada menahan lalu melakukan serangan.

Tahun 1967, Bruce membintangi “A Man Called Ironside”, sebagai seorang master martial art, Bruce sering melakukan adegan berbahaya sendiri tanpa stunt-man. Karir filmnya terus berlanjut, sampai akhirnya ia bisa memenuhi apa yang dicita-citakan yaitu dibayar lebih mahal daripada Steve McQueen perfilm.

Dengan pertimbangan tertentu Bruce memutuskan melanjutkan karir filmnya di Hong Kong. Beberapa film dibintanginya, sekarang Bruce sudah dianggap sebagai pahlawan nasional. Tidak puas dengan itu semua, dia membuka perusahaan sendiri karena ia ingin menulis skenario, menyutradarai, sekaligus membintangi film selanjutnya. Lagi-lagi Bruce berhasil, beberapa film produksi perusahaannya laris manis di pasaran.

Setelah berbagai film dibuat dan berbagai kesuksesan diraih, pada tanggal 10 Mei 1973 Bruce tiba-tiba pingsan selama setengah jam saat mengisi dubbing untuk “Enter The Dragon”. Dokter memberinya resep Manatol, obat untuk mengatasi gejala brain swelling (pengembangan otak).

Pada 20 Juli 1973, Bruce berencana akan bertemu dengan Raymond Chow dan Betty Ting Pei, yang akan menjadi salah satu bintang dalam film “Game of Death”. Di rumah Betty, Bruce mengeluh sakit kepala kemudian dia meminum Aguagesic, obat sakit kepala yg biasa dikonsumsi Betty. Lalu Bruce merebahkan diri, saat tertidur ternyata serangan brain swelling datang kembali. Akhirnya Bruce meninggal di ruang gawat darurat RS Queen Elizabeth.

Misteri Di Balik Kematian Bruce Lee
Kabar kematian Bruce Lee sangat mengejutkan, bahkan banyak yang tidak percaya. Berbagai spekulasi tentang kematiannya bermunculan, seperti:

1. Dia dibunuh oleh gangster karena menolak membayar uang keamanan, suatu praktek yang lazim dalan dunia perfilman Hong Kong saat itu.
2. Dia dibunuh pendekar shaolin yang marah karena Bruce telah menyebarkan kung fu kepada semua orang di penjuru dunia
3. Bruce dikutuk karena telah membeli rumah berhantu
4. Bruce meninggal saat berselingkuh dengan Betty Ting Pei
5. Kebanyakan orang Cina yakin Bruce tewas karena terlalu keras berlatih kung fu

Terlepas dari spekulasi tersebut, fakta medis menyebutkan Bruce meninggal setelah mengalami koma karena Cerebral Edema, pembengkakan otak karena cairan yang berlebih.

Berikut ada hal2 yg mungkin anda tidak tau mengenai Bruce Lee.

1. Bruce Lee memiliki cacat bawaan: kaki yang panjang sebelah dan testis yang besar sebelah.
2. Bruce Lee sebenarnya pake kacamata yg cukup tebal, dan dia menggunakan soft lens. Ternyata di Amerika soft lens udah ada dari jaman dahulu.
3. Bruce Lee bukan 100% Chinese, ibunya Grace Lee adalah blasteran chinese & german, jadi bisa dikatakan Bruce Lee memiliki 1/4 darah Jerman.
4. Bruce Lee pertama kali tampil dalam film pada umur 3 bulan. Ia dibawa ayahnya, seorang yg cukup terkenal dalam Chinese Opera untuk tampil pada film pertamanya.
5. Dalam suatu lelang, sebuah surat tulisan tangan Bruce Lee untuk memotivasi dirinya sendiri dgn judul “My Definite Chief Aim” terjual seharga US$29,500.
6. Kecepatan pukulan Bruce Lee adalah 1/500 detik dari jarak sekitar 1 meter ke targetnya.
7. Bruce Lee seorang yang sangat kuat untuk ukurannya, dia dapat melakukan pull up 50 kali dgn satu tangan. Bolo Yeung (aka Chong Li) yang segitu gede tidak pernah menang panco lawan Bruce Lee.
8. Bruce Lee dapat melakukan push up dgn satu tangan hanya dgn 2 jari (telunjuk dan jempol) dan terkadang dengan dua tangan, namun hanya menggunakan jempol saja.
9. Bruce Lee mempopulerkan teknik ‘one inch punch’ yaitu tinju dari jarak 1 inci, dan pada satu turnamen karate, dia mempraktekannya pada seorang juara judo asal Jepang yang memiliki berat sekitar 100 kg. Di sini terlihat pejudo itu ditinju dari jarak 1 inci sampai terangkat kedua kakinya dari lantai.
10. Pada umur 13 tahun Bruce Lee berguru pada Yip Man untuk belajar Wing Chun karena pada waktu itu ia ikut geng dan sering berantem dgn geng lain. Ia berpikir kalau teman2 gengnya sedang tidak bersamanya, bagaimana jika ia diserang rame2.
11. Ada tiga murid Bruce Lee yg pernah memenangkan World Karate Champion: Chuck Norris, Joe Lewis dan Mike Stone.
12. Di Amerika Bruce Lee mengajarkan kung fu kepada semua ras dgn tidak pilih2, dan karena itu dia ditantang oleh perguruan kung fu lain dgn tuduhan membocorkan rahasia Chinese Martial Art kepada ras lain. Bruce Lee menerima tantangan itu dan menghajar wakil dari perguruan tsb dalam waktu 3 menit. Bruce Lee kecewa, menurut dia perkelahian haruslah berlangsung dalam beberapa detik. Dari sini dia mulai berlatih lebih keras lagi, dan menemukan konsep “Jeet Kune Do”.
13. Film Dragon The Bruce Lee Story yg diperankan Jason Scott Lee adalah film yang sangat tidak akurat dalam menggambarkan cerita nyata Bruce Lee. Di film itu Bruce Lee ditendang punggungnya, menjadi lumpuh dan harus duduk di kursi roda. Dalam kejadian nyata, cedera Bruce Lee disebabkan karena ia berlatih dgn beban yg terlalu berat dan menyebabkan cedera tulang belakang, dan sebenarnya dia tidak pernah duduk di kursi roda.
14. Dalam istirahat dari cedera tulang belakangnya Bruce Lee selama 6 bulan, terciptalah buku “Tao of Jeet Kune Do” yg menjadi best seller.
15. Beberapa waktu sebelum kematian Bruce Lee, pa qua (sejenis jimat yg dipercaya dapat menangkal evil spirits) pada rumah Bruce Lee jatuh tertiup angin.

Ref : http://misteridunia.wordpress.com

Karl Friedrich Benz_Pendiri Marcedes Benz


Bernama lengkap Karl Friedrich Benz adalah Seorang insinyur mesin Jerman, Karl Benz merancang dan membangun secara praktis mobil pertama di dunia yang akan didukung oleh mesin pembakaran internal. Pada tanggal 29 Januari 1886, Benz menerima hak paten pertama (DRP No 37.435) untuk mobil berbahan bakar bensin. Itu adalah mobil tiga roda; Benz membangun mobil roda empat pertama pada tahun 1891. dan Perusahaan yang didirikan oleh Benz & Company, menjadi perusahaan pertama sekaligus menjadi produsen terbesar di dunia mobil oleh 1900.


Karl Friedrich Benz lahir tahun 1844 di Baden Muehlburg, Jerman (sekarang bagian dari Karlsruhe). Ia adalah anak seorang sopir mesin. Benz sekolah di sekolah Karlsruhe jurusan tata bahasa dan kemudian Politeknik Universitas Karlsruhe. Pada tahun 1871, Ia mendirikan perusahaan pertama dengan mitra Agustus Ritter, "Iron Foundry dan Machine Shop" Toko pemasok bahan bangunan.

Benz memulai karyanya pada mesin dua-stroke, dengan harapan menemukan pendapatan atau penghasilann baru. Ia menerima hak paten pertama pada tahun 1879. Pada tahun 1883, ia mendirikan Benz & Company untuk memproduksi mesin industri di Mannheim, Jerman. Ia kemudian mulai merancang sebuah "motor kereta", dengan mesin empat-stroke (berdasarkan hak paten Nikolaus Otto). Benz merancang mesinnya (958cc, 0.75hp) dan rangka untuk kendaraan roda tiga dengan pengapian listrik, roda gigi diferensial, dan air pendingin. Mobil itu pertama di jalankan di Mannheim pada 1885. Pada tanggal 29 Januari 1886, ia dianugrahi hak paten untuk mobil berbahan bakar gas nya (DRP 37.435) dan pada bulan Juli, ia mulai menjual mobil kepada publik.

Pada tahun 1893, Velo Benz menjadi Mobil murah pertama di dunia, dan menjadi mobil yang diproduksi secara massal. ada tahun 1903, Karl Benz pensiun dari Benz & Company; desain nya sudah ketinggalan zaman oleh Gottlieb Daimler. Ia menjabat sebagai anggota dewan pengawas Daimler-Benz AG dari tahun 1926, ketika perusahaan dibentuk, sampai kematiannya.

Ia menikah dengan Bertha Ringer pada tahun 1872, yang memainkan peran aktif dalam bisnis, bersama-sama mereka memiliki lima anak. Karl Benz meninggal dunia pada tahun 1929.

Biografi Karl benz menggambarkan bahwa perjuangan hidup seseorang senantiasa tidak berpihak kepada siapa yang cepat dan yang terkuat tetapi kepada mereka yang percaya bahwa mereka pasti menang.

Jumat, 21 Januari 2011

Sejarah Batik Indonesia



Batik secara historis berasal dari zaman nenek moyang yang dikenal sejak abad XVII yang ditulis dan dilukis pada daun lontar. Saat itu motif atau pola batik masih didominasi dengan bentuk binatang dan tanaman. Namun dalam sejarah perkembangannya batik mengalami perkembangan, yaitu dari corak-corak lukisan binatang dan tanaman lambat laun beralih pada motif abstrak yang menyerupai awan, relief candi, wayang beber dan sebagainya. Selanjutnya melalui penggabungan corak lukisan dengan seni dekorasi pakaian, muncul seni batik tulis seperti yang kita kenal sekarang ini.
Jenis dan corak batik tradisional tergolong amat banyak, namun corak dan variasinya sesuai dengan filosofi dan budaya masing-masing daerah yang amat beragam. Khasanah budaya Bangsa Indonesia yang demikian kaya telah mendorong lahirnya berbagai corak dan jenis batik tradisioanal dengan ciri kekhususannya sendiri.
Perkembangan Batik di Indonesia
Sejarah pembatikan di Indonesia berkaitan dengan perkembangan kerajaan Majapahit dan kerajaan sesudahnya. Dalam beberapa catatan, pengembangan batik banyak dilakukan pada masa-masa kerajaan Mataram, kemudian pada masa kerajaan Solo dan Yogyakarta.
Kesenian batik merupakan kesenian gambar di atas kain untuk pakaian yang menjadi salah satu kebudayaan keluarga raja-raja Indonesia zaman dulu. Awalnya batik dikerjakan hanya terbatas dalam kraton saja dan hasilnya untuk pakaian raja dan keluarga serta para pengikutnya. Oleh karena banyak dari pengikut raja yang tinggal diluar kraton, maka kesenian batik ini dibawa oleh mereka keluar kraton dan dikerjakan ditempatnya masing-masing.
Proses pembuatan batik
Dalam perkembangannya lambat laun kesenian batik ini ditiru oleh rakyat terdekat dan selanjutnya meluas menjadi pekerjaan kaum wanita dalam rumah tangganya untuk mengisi waktu senggang. Selanjutnya, batik yang tadinya hanya pakaian keluarga istana, kemudian menjadi pakaian rakyat yang digemari, baik wanita maupun pria.
Bahan kain putih yang dipergunakan waktu itu adalah hasil tenunan sendiri. Sedang bahan-bahan pewarna yang dipakai terdiri dari tumbuh-tumbuhan asli Indonesia yang dibuat sendiri antara lain dari : pohon mengkudu, tinggi, soga, nila, dan bahan sodanya dibuat dari soda abu, serta garamnya dibuat dari tanah lumpur.
Jadi kerajinan batik ini di Indonesia telah dikenal sejak zaman kerajaan Majapahit dan terus berkembang hingga kerajaan berikutnya. Adapun mulai meluasnya kesenian batik ini menjadi milik rakyat Indonesia dan khususnya suku Jawa ialah setelah akhir abad ke-XVIII atau awal abad ke-XIX. Batik yang dihasilkan ialah semuanya batik tulis sampai awal abad ke-XX dan batik cap dikenal baru setelah usai perang dunia kesatu atau sekitar tahun 1920. Kini batik sudah menjadi bagian pakaian tradisional Indonesia.
Batik Pekalongan
Meskipun tidak ada catatan resmi kapan batik mulai dikenal di Pekalongan, namun menurut perkiraan batik sudah ada di Pekalongan sekitar tahun 1800. Bahkan menurut data yang tercatat di Deperindag, motif batik itu ada yang dibuat 1802, seperti motif pohon kecil berupa bahan baju.
Namun perkembangan yang signifikan diperkirakan terjadi setelah perang besar pada tahun 1825-1830 di kerajaan Mataram yang sering disebut dengan perang Diponegoro atau perang Jawa. Dengan terjadinya peperangan ini mendesak keluarga kraton serta para pengikutnya banyak yang meninggalkan daerah kerajaan. Mereka kemudian tersebar ke arah Timur dan Barat. Kemudian di daerah - daerah baru itu para keluarga dan pengikutnya mengembangkan batik.
Ke timur batik Solo dan Yogyakarta menyempurnakan corak batik yang telah ada di Mojokerto serta Tulungagung hingga menyebar ke Gresik, Surabaya dan Madura. Sedang ke arah Barat batik berkembang di Banyumas, Kebumen, Tegal, Cirebon dan Pekalongan. Dengan adanya migrasi ini, maka batik Pekalongan yang telah ada sebelumnya semakin berkembang.
Seiring berjalannya waktu, Batik Pekalongan mengalami perkembangan pesat dibandingkan dengan daerah lain. Di daerah ini batik berkembang di sekitar daerah pantai, yaitu di daerah Pekalongan kota dan daerah Buaran, Pekajangan serta Wonopringgo.
Perjumpaan masyarakat Pekalongan dengan berbagai bangsa seperti Cina, Belanda, Arab, India, Melayu dan Jepang pada zaman lampau telah mewarnai dinamika pada motif dan tata warna seni batik.
Sehubungan dengan itu beberapa jenis motif batik hasil pengaruh dari berbagai negara tersebut yang kemudian dikenal sebagai identitas batik Pekalongan. Motif itu, yaitu batik Jlamprang, diilhami dari Negeri India dan Arab. Lalu batik Encim dan Klengenan, dipengaruhi oleh peranakan Cina. Batik Belanda, batik Pagi Sore, dan batik Hokokai, tumbuh pesat sejak pendudukan Jepang.
Perkembangan budaya teknik cetak motif tutup celup dengan menggunakan malam (lilin) di atas kain yang kemudian disebut batik, memang tak bisa dilepaskan dari pengaruh negara-negara itu. Ini memperlihatkan konteks kelenturan batik dari masa ke masa.
Batik Pekalongan menjadi sangat khas karena bertopang sepenuhnya pada ratusan pengusaha kecil, bukan pada segelintir pengusaha bermodal besar. Sejak berpuluh tahun lampau hingga sekarang, sebagian besar proses produksi batik Pekalongan dikerjakan di rumah-rumah. Akibatnya, batik Pekalongan menyatu erat dengan kehidupan masyarakat Pekalongan yang kini terbagi dalam dua wilayah administratif, yakni Kotamadya Pekalongan dan Kabupaten Pekalongan.
Pasang surut perkembangan batik Pekalongan, memperlihatkan Pekalongan layak menjadi ikon bagi perkembangan batik di Nusantara. Ikon bagi karya seni yang tak pernah menyerah dengan perkembangan zaman dan selalu dinamis. Kini batik sudah menjadi nafas kehidupan sehari-hari warga Pekalongan dan merupakan salah satu produk unggulan. Hal itu disebabkan banyaknya industri yang menghasilkan produk batik. Karena terkenal dengan produk batiknya, Pekalongan dikenal sebagai KOTA BATIK. Julukan itu datang dari suatu tradisi yang cukup lama berakar di Pekalongan. Selama periode yang panjang itulah, aneka sifat, ragam kegunaan, jenis rancangan, serta mutu batik ditentukan oleh iklim dan keberadaan serat-serat setempat, faktor sejarah, perdagangan dan kesiapan masyarakatnya dalam menerima paham serta pemikiran baru.
Batik yang merupakan karya seni budaya yang dikagumi dunia, diantara ragam tradisional yang dihasilkan dengan teknologi celup rintang, tidak satu pun yang mampu hadir seindah dan sehalus batik Pekalongan.
source : http://www.batikmarkets.com/batik.php

Profil pangeran diponegoro


Pangeran Diponegoro lahir pada 1785. Ia putra tertua dari Sultan Hamengkubuwono III (1811 – 1814). Ibunya, Raden Ayu Mangkarawati, keturunan Kyai Agung Prampelan, ulama yang sangat disegani di masa Panembahan Senapati mendirikan kerajaan Mataram. Bila ditarik lebih jauh lagi, silsilahnya sampai pada Sunan Ampel Denta, seorang wali Sanga dari Jawa Timur.
Dalam bukunya, Dakwah Dinasti Mataram, Dalam Perang Dipnegoro, Kyai Mojo dan Perang Sabil Sentot Ali Basah, Heru Basuki menyebutkan, bahwa saat masih kanak-kanak, Diponegoro diramal oleh buyutnya, Sultan Hamengkubuwono I, bahwa ia akan menjadi pahlawan besar yang merusak orang kafir. Heru Basuki mengutip cerita itu dari Louw, P.J.F – S Hage – M nijhoff, Eerstee Deel Tweede deel 1897, Derde deel 1904, De Java Oorlog Van 1825 – 1830 door, hal. 89.
Suasana kraton yang penuh intrik dan kemerosotan moral akibat pengaruh Belanda, tidak kondusif untuk pendidikan dan akhlak Diponegoro kecil yang bernama Pangeran Ontowiryo. Karena itu, sang Ibu mengirimnya ke Tegalrejo untuk diasuh neneknya, Ratu Ageng di lingkungan pesantren. Sejak kecil, Ontowiryo terbiasa bergaul dengan para petani di sekitarnya, menanam dan menuai padi. Selain itu ia juga kerap berkumpul dengan para santri di pesantren Tegalrejo, menyamar sebagai orang biasa dengan berpakaian wulung.
Bupati Cakranegara yang menulis Babad Purworejo bersama Pangeran Diponegoro pernah belajar kepada Kyai Taftayani, salah seorang keturunan dari keluarga asal Sumatera Barat, yang bermukim di dekat Tegalrejo. Menurut laporan Residen Belanda pada tahun 1805, Taftayani mampu memberikan pengajaran dalam bahasa Jawa dan pernah mengirimkan anak-anaknya ke Surakarta, pusat pendidikan agama pada waktu itu. Di Surakarta, Taftayani menerjemahkan kitab fiqih Sirat AlMustaqim karya Nuruddin Ar Raniri ke dalam bahasa Jawa. Ini mengindikasikan, Diponegoro belajar Islam dengan serius. (Dr. Kareel A. Steenbrink, 1984, Beberapa Aspek Tentang Islam di Indonesia Abad ke 19, Penerbit Bulan Bintang Jakarta hal. 29).
Dalam Babad Cakranegara disebutkan, adalah Diponegoro sendiri yang menolak gelar putra mahkota dan merelakan untuk adiknya R.M Ambyah. Latar belakangnya, untuk menjadi Raja yang mengangkat adalah orang Belanda. Diponegoro tidak ingin dimasukkan kepada golongan orang-orang murtad. Ini merupakan hasil tafakkurnya di Parangkusuma. Dikutip dalam buku Dakwah Dinasti Mataram: “Rakhmanudin dan kau Akhmad, jadilah saksi saya, kalau-kalau saya lupa, ingatkan padaku, bahwa saya bertekad tak mau dijadikan pangeran mahkota, walaupun seterusnya akan diangkat jadi raja, seperti ayah atau nenenda. Saya sendiri tidak ingin. Saya bertaubat kepada Tuhan Yang Maha Besar, berapa lamanya hidup di dunia, tak urung menanggung dosa (Babad Diponegoro, jilid 1 hal. 39-40).
Perang besar
Dalam bukunya, Beberapa Aspek Tentang Islam di Indonesia Abad ke 19, Kareel A. Steenbrink, mencatat, sebagian besar sejarawan menyepakati bahwa perang Diponegoro lebih bersifat perang anti-kolonial. Beberapa sebab itu antara lain: 1. Wilayah kraton yang menyempit akibat diambil alih Belanda, 2. Pemberian kesempatan kepada orang Tionghoa untuk menarik pajak, 3. Kekurangadilan di masyarakat Jawa, 4. Aneka intrik di istana, 5. Praktek sewa perkebunan secara besar-besaran kepada orang Belanda, yang menyebabkan pengaruh Belanda makin membesar, 6. Kerja paksa bukan hanya untuk kepentingan orang Yogyakarta saja, tetapi juga untuk kepentingan Belanda.
Namun menurut Louw, sebab-sebab sosial ekonomis tadi dilandasi oleh alasan yang lebih filosofis, yaitu jihad fi sabilillah. Hal ini diakui oleh Louw dalam De Java Oorlog Van 1825-1830, seperti dikutip Heru Basuki: “Tujuan utama dari pemberontakan tetap tak berubah, pembebasan negeri Yogyakarta dari kekuasaan Barat dan pembersihan agama daripada noda-noda yang disebabkan oleh pengaruh orang-orang Barat.”
Hal ini tampak dari ucapan Pangeran Diponegoro kepada Jendral De Kock pada saat penangkapannya. “Namaningsun Kangjeng Sultan Ngabdulkamid. Wong Islam kang padha mukir arsa ingsun tata. Jumeneng ingsun Ratu Islam Tanah Jawi” (Nama saya adalah Kanjeng Sultan Ngabdulkhamid, yang bertugas untuk menata orang Islam yang tidak setia, sebab saya adalah Ratu Islam Tanah Jawa). (Lihat, P. Swantoro, Dari Buku ke Buku, Sambung Menyambung Menjadi Satu, (2002)).
Kareel A Steenbrink menyebutkan, pemikiran dan kiprah Pangeran Diponegoro menarik para ulama, santri dan para penghulu merapat pada barisan perjuangannya. Peter Carey dalam ceramahnya berjudul Kaum Santri dan Perang Jawa pada rombongan dosen IAIN pada tanggal 10 April 1979 di Universitas Oxford Inggris menyatakan keheranannya karena cukup banyak kyai dan santri yang menolong Diponegoro. Dalam naskah Jawa dan Belanda, Carey menemukan 108 kyai, 31 haji, 15 Syeikh, 12 penghulu Yogyakarta, dan 4 kyai guru yang turut berperang bersama Diponegoro.
Bagi sebagian kalangan, ini cukup mengherankan. Sebab, pasca pembunuhan massal ulama dan santri oleh Sunan Amangkurat I tahun 1647, hubungan santri dengan kraton digambarkan sangat tidak harmonis. Namun Pangeran Diponegoro yang merupakan keturunan bangsawan dan ulama sekaligus, berhasil menyatukan kembali dua kubu tersebut.
Paduan motivasi agama dan sosial ekonomi ini menyebabkan Perang Diponegoro menjadi perang yang sangat menyita keuangan pemerintah kolonial, bahkan hampir membangkrutkan negeri Belanda. Korban perang Diponegoro: orang Eropa 8.000 jiwa, orang pribumi yang di pihak Belanda 7.000 jiwa. Biaya perang 20 juta gulden. Total orang Jawa yang meninggal, baik rakyat jelata maupun pengikut Diponegoro 200.000 orang. Padahal total penduduk Hindia Belanda waktu itu baru tujuh juta orang, separuh penduduk Yogyakarta terbunuh.
Data ini menunjukkan, dahsyatnya Perang Diponegoro dan besarnya dukungan rakyat terhadapnya. Oleh bangsa Indonesia, Pangeran Diponegoro yang dikenal dengan sorban dan jubahnya, kemudian diakui sebagai salah satu Pahlawan Nasional, yang sangat besar jasanya bagi bangsa Indonesia. Louw dalam De Java Oorlog Van 1825 – 1830, menulis: “Sebagai seorang yang berjiwa Islam, ia sangat rajin dan taqwa sekali hingga mendekati keterlaluan.”
Demikianlah artikel penting yang ditulis Saudara Arif Wibowo tentang Pangeran Diponegoro. Informasi tentang Diponegoro tersebut perlu diajarkan di sekolah-sekolah kita, khususnya sekolah-sekolah dan lembaga pendidikan Islam. Saya masih menemukan banyak sekolah Islam yang masih mengajarkan cerita tentang Diponegoro yang keliru dan tidak menggambarkan Diponegoro sebagai seorang pahlawan Islam. Seolah-olah Diponegoro berjuang melawan Belanda hanya karena urusan duniawi.
Kita berharap, pengelola lembaga pendidikan Islam, juga para orang tua bersedia meneliti buku-buku pelajaran anak-anaknya, agar tidak menyimpang dari ajaran Islam dan fakta yang sebenarnya.
Cobalah bertanya kepada anak-anak kita, apakah mereka memahami bahwa Islam masuk ke Indonesia adalah dibawa oleh para pedagang dari Gujarat India. Padahal, teori buatan Snouck Hurgronje itu sudah lama dijawab oleh para ulama dan sejarawan Muslim. Para pendakwah Islam di wilayah Nusantara ini bukanlah orang-orang sembarangan. Mereka adalah para pendakwah yang datang dari negeri Arab yang serius mendakwahkan Islam; bukan sekedar pekerjaan sambilan dari pekerjaan utama, yaitu berdagang.
Dalam berbagai kesempatan bertemu dengan lembaga-lembaga pendidikan, saya mengajak para pimpinan dan guru-gurunya, agar serius memperhatikan pelajaran sekolah anak-anaknya. Suatu ketika anak saya menyodori sebuah soal pelajaran Bahasa Indonesia untuk kelas VI Sekolah Dasar dari suatu sekolah Islam terkenal. Salah satu soalnya menceritakan bahwa ada seorang anak yang rumahnya jauh dari rumah. Setelah pulang sekolah ia harus membantu ibunya berjualan sampai Magrib. Usai shalat Magrib, dia masih harus mengaji, sehingga esoknya di sekolah dia kecapekan dan mengantuk.
Soal semacam ini seyogyanya tidak diberikan kepada anak didik, apalagi di sekolah Islam. Mestinya diajarkan bahwa meskipun anak tersebut rumahnya jauh, harus membantu orang tuanya berjualan, dan juga harus mengaji, tetapi si anak tetap dapat meraih prestasi dengan baik di sekolahnya. Faktanya, tidak sedikit anak-anak berprestasi di sekolahnya justru anak-anak yang suka belajar dan bekerja keras, meskipun berada dalam kondisi kehidupan yang tidak mudah.
Itulah pentingnya lembaga-lembaga pendidikan Islam melakukan perbaikan terhadap guru-guru dan kurikulum serta buku-buku pelajarannya. Kita berharap, dari sekolah-sekolah itulah akan lahir anak didik yang beradab. Yakni, anak didik yang mampu memandang dan meletakkan segala sesuatu pada tempatnya sesuai derajat yang ditentukan Allah SWT.
Seorang Pangeran Diponegoro harus diletakkan secara terhormat sebagai pahlawan pejuang agama Allah. Era reformasi dan keterbukaan harusnya mampu dimanfaatkan sekolah-sekolah dan lembaga pendidikan Islam untuk merevisi, dan kalau perlu merombak, buku-buku pelajaran yang selama ini diajarkan kepada anak didik mereka.
Pelajaran sejarah sangat penting diberikan dengan mengungkap fakta dan perspektif yang benar untuk membentuk persepsi dan sikap hidup. Ketekunan, keikhlasan, kezuhudan, dan semangat jihad Pangeran Diponegoro seharusnya dipaparkan dengan benar kepada anak didik sehingga mereka tergerak untuk mengambil hikmah dan meneladani sang pahlawan Islam tersebut.

Bayi berwajah dua di cina

Cerita-cerita seperti ini memang selalu menyedihkan. Kangkang, bayi laki-laki berusia 14 bulan mengidap Moebius syndrome lahir dengan potongan wajah kedua. Semua tanda pada masa kehamilan menunjukkan bahwa anak dari ibu muda Yi Xilian ini sehat dan normal, tapi saat Kangkang lahir, kebenaran pun terungkap. Anak malang itu terlihat seperti mengenakan topeng.


Tak ada yang tahu apa penyebab kondisi ini.Bisa jadi karena infeksi, atau penggunaan obat-obatan pada masa kehamilan. Menurut sebuah sumber, obat yang dikonsumsi sang ibu saat hamil adalah obat anti-keguguran yang diresepkan oleh dokternya. Sedihnya, biaya perawatan kondisi ini sangat mahal. Sejak dibawa ke rumahsakit di Changsha saat usia Kangkang masih 20 hari, hingga saat ini ia telah mengeluarkan 300-400 ribu Yen, atau kira-kira 800 juta rupiah hingga 1 milyar!

Untungnya seluruh keluarga telah mengumpulkan dana bagi perawatannya di rumah sakit Militer Pembebasan Tentara Masyarakat No. 163.